Menyikapi Isu Kualitas Udara di Jabodetabek: Perspektif Pakar Ekonomi Energi UGM
Isu kualitas udara di Jabodetabek telah menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Tingginya polusi udara di wilayah tersebut telah menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Bagaimana seharusnya kita menyikapi isu ini? Mari kita simak perspektif dari pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Menurut pakar ekonomi energi UGM, Dr. Ir. Budi Santoso, M.Sc., masalah kualitas udara di Jabodetabek tidak bisa dipandang sebelah mata. “Polusi udara bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan dan ekonomi. Dampaknya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang terpapar polusi tinggi,” ujar Dr. Budi Santoso.
Pakar ekonomi energi UGM juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menangani isu kualitas udara ini. “Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk mengurangi emisi polutan, seperti memperketat regulasi terkait penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang berpotensi mencemari udara,” tambah Dr. Budi Santoso.
Selain itu, Dr. Budi Santoso juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menyikapi isu kualitas udara. “Masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam upaya menjaga kualitas udara, misalnya dengan menggunakan transportasi publik, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan mendukung program penghijauan kota,” jelas beliau.
Dalam upaya menyikapi isu kualitas udara di Jabodetabek, kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga menjadi kunci. “Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi generasi mendatang,” tutup Dr. Budi Santoso.
Dengan menyimak perspektif dari pakar ekonomi energi UGM, kita diharapkan dapat lebih peka terhadap isu kualitas udara di Jabodetabek dan bersama-sama berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup yang lebih baik. Semoga langkah-langkah yang diambil dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan keberlanjutan lingkungan di wilayah tersebut.